Monday, 16 December 2013

"TOYO ARUM" padi lokal yang mulai mendunia


SALAH SATU GAMBARAN PADI "TOYO ARUM"


spesifikasi :

Supplier
suryawan wibisono
[ CV ] [ Produsen, Penyedia Jasa ] [ Pertanian ]
KOTA PASURUAN/ JAWA TIMUR Telp/ Hp: 081234845191/087754517576
BENIH PADI VARIETAS UNGGUL berpotensi 18 ton/Ha 

1. Padi Varietas TOYO ARUM

2. Potensi hasil 18 Ton/HA

3. Umur padi 90-100 hari

4.Hasil panen di lapangan 12-14 TON /ha (REAL)

5. Rata-rata permalai berisi 300-700 bulir

6. Rasa nasi sedang

7. Batang sangat kokoh ( Tahan rebah )

8. Tahan terhadap kerontokan walau tanaman sdh cukup tua

9. jumlah anakan 30-45 / rumpun

10. Memiliki daun bendera 30-40 cm sehingga AMAN TERHADAP SERANGAN BURUNG

11. Mampu bertahan tehadap PH tanah <5

#KAMI JUGA MENERIMA JASA KONSULTASI PERTANIAN GRATIS!!!


#Dijual dg Harga Rp. 20.000,- / Kg
#Belum Termasuk Ongkos Kirim
#MENJANGKAU PENGIRIMAN SELURUH WILAYAH INDONESIA



PEMESANAN HUB. 081234845191
SEELALU READY STOCK 


BENIH PADI UNGGUL KALINA


PADI KALINA




Supplier
suryawan wibisono
[ CV ] [ Produsen, Penyedia Jasa ] [ Pertanian ]
KOTA PASURUAN/ JAWA TIMUR Telp/ Hp: 081234845191/087754517576

Spesifikasi :
1.              Padi KALINA
2.              Potensi hasil 18 Ton/HA
3.              Umur padi 110- 115 HST
4.              Hasil panen di lapangan 12-15 TON /ha
5.              Rata-rata permalai berisi 300-700 bulir
6.              Rasa nasi PULEN
7.              Batang sangat kokoh ( Tahan rebah )
8.              Tahan terhadap kerontokan walau tanaman sdh cukup tua
9.               jumlah anakan 30-60 / rumpun
10.           Memiliki daun bendera 30-40 cm sehingga   AMAN TERHADAP SERANGAN BURUNG
11.           Mampu bertahan tehadap PH tanah <5
12.           TAHAN TERHADAP SERANGAN FUNGI & BAKTERI



Adapun produk unggulan lain :
KALINA
CIBERES
JELITA
DIAMOND


#Dijual dg Harga Rp. 20.000,- / Kg
#Belum Termasuk Ongkos Kirim
#MENJANGKAU PENGIRIMAN SELURUH WILAYAH INDONESIA


PEMESANAN HUB. 081234845191
SEELALU READY STOCK 

BENIH PADI UNGGUL DIAMOND

BENIH PADI UNGGUL "DIAMOND"



Spesifikasi :

Asal persilangan : CIBERES X CBR02 

Umur tanaman : 100-105 hst 

Bentuk tanaman : Tegak 

Tinggi tanaman : 90 - 100 cm 

Anakan produktif : 15-20 batang 

Warna kaki : Hijau muda 

Warna batang : Hijau 

Warna telinga daun : Tidak berwarna 

Warna lidah daun : Tidak berwarna 

Warna daun : Hijau 

Muka daun : Kasar sebelah bawah daun 

Posisi daun : Tegak 

Daun bendera : miring 

Bentuk daun : sedang

Bentuk gabah : Ramping 

Warna gabah : Kuning bersih 

jumlah bulir/malai: 250-450 bulir 

Kerontokan : Sedang 

Kerebahan : Sedang 

Tekstur nasi : Pulen 

Kadar amilosa : 24 % 

Bobot 1000 butir : 25 g 

Rata –rata hasil : 10,0 t/ha pada lahan kering 8,0 t/ha pada lahan sawah 

Potensi hasil : 12,0 t/ha

Ketahanan terhadap hama : Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan rentan biotipe 3 Ketahanan terhadap penyakit : Agak tahan hawar daun bakteri strain III dan IV, dan agak tahan terhadap blas 

Anjuran tanam : Cocok ditanam di lahan sawah, maupun lahan kering pada musim hujan. Untuk lahan kering sebaiknya tidak lebih dari 300 m dpl. 


Adapun produk unggulan lain :
KALINA
CIBERES
JELITA
DIAMOND

Supplier
[ CV ] [ Produsen, Penyedia Jasa ] [ Pertanian ]
KOTA PASURUAN/ JAWA TIMUR Telp/ Hp: 081234845191/087754517576


#Dijual dg Harga Rp. 20.000,- / Kg
#Belum Termasuk Ongkos Kirim
#MENJANGKAU PENGIRIMAN SELURUH WILAYAH INDONESIA

PEMESANAN HUB. 081234845191
SELALU READY STOCK 

BENIH PADI UNGGUL JELITA

BENIH PADI UNGGUL JELITA




Spesifikasi :
1.              Padi JELITA
2.              Potensi hasil 15 Ton/HA
3.              Umur padi 110- 115 HST
4.              Hasil panen di lapangan 12-15 TON /ha
5.              Rata-rata permalai berisi 300-700 bulir
6.              Rasa nasi PULEN
7.              Batang sangat kokoh ( Tahan rebah )
8.              Tahan terhadap kerontokan walau tanaman sdh cukup tua
9.              Jumlah anakan 30-60 / rumpun
10.             Memiliki daun bendera 30-40 cm sehingga   AMAN TERHADAP SERANGAN          BURUNG
11.           Mampu bertahan tehadap PH tanah <5
12.           TAHAN TERHADAP SERANGAN FUNGI & BAKTERI


Adapun produk unggulan lain :
KALINA
CIBERES
JELITA
DIAMOND
Supplier
suryawan wibisono
[ CV ] [ Produsen, Penyedia Jasa ] [ Pertanian ]
KOTA PASURUAN/ JAWA TIMUR Telp/ Hp: 081234845191/087754517576


#Dijual dg Harga Rp. 20.000,- / Kg
#Belum Termasuk Ongkos Kirim
#MENJANGKAU PENGIRIMAN SELURUH WILAYAH INDONESIA

PEMESANAN HUB. 081234845191
SEELALU READY STOCK 

Cara Memilih Benih dan Penyiapan Bibit Padi yang Baik

Cara Memilih Benih dan Penyiapan Bibit Padi yang Baik
Penggunaan benih bersertifikat dan benih dengan vigor tinggi sangat disarankan, karena (1) benih bermutu akan menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak, (2) benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam, (3) ketika ditanam pindah, bibit dari benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar, dan (4) benih yang baik akan memperoleh hasil yang tinggi.
Gabah padi dapat dikelompokkan dalam dua grup, yaitu gabah yang memiliki densitas tinggi (DT) dan gabah dengan densitas rendah (DR). Gabah dengan DT memiliki spesifik gravitasi sekurang-kurangnya 1,20. Sedangkan gabah dengan densitas rendah (DR), spesifik gravitasi gabah sebesar 1,05 atau bahkan kurang. Gabah dengan DR tinggi memiliki tingkat abnormalitas bibit rendah. Pada benih dengan gabah densitas tinggi, lebar dan berat daun serta jumlah penggunaan karbohidrat oleh bibit lebih tinggi dibandingkan dengan gabah yang densitasnya rendah. Di lapangan, bibit yang berasal dari gabah dengan densitas tinggi akan lebih baik dari bibit yang berasal dari gabah dengan densitas rendah. Benih dengan kualitas baik dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan hasil.

v  Cara memilih benih yang baik
Untuk memilih benih yang baik, benih direndam dalam larutan 20 g ZA/liter air atau larutan 20 g garam/ liter air. Dapat juga digunakan abu dengan menggunakan indikator telur, yang semula berada dalam dasar air setelah diberi abu telur mulai terangkat kepermukaan. Kemudian benih yang mengambang/mengapung dibuang.
Untuk daerah yang sering terserang hama penggerek batang, disarankan benih perlakukan dengan pestisida berbahan aktif fipronil. Perlakuan pestisida ini juga dapat membantu mengendalikan keong mas.
v  Persiapan lahan pembibitan
Buat bedengan pembibitan dengan lebar 1,0-1,2 m dengan panjang bervariasi menurut keadaan lahan dan dengan luas pembibitan 400 m2. Luas bedengan ini cukup untuk ditebari 20-25 kg benih. Diusahakan agar lokasi pembibitan dekat dengan sumber air dan memiliki drainase yang baik, agar tempat pembibitan bisa cepat diairi dan cepat pula dikeringkan bilamana perlu. Setelah benih dipisahkan dari benih yang setengah terisi, sebelum disebarkan di pembibitan benih dibilas agar tidak mengandung larutan pupuk atau garam untuk kemudian direndam selama 24 jam dan setelah itu ditiriskan selama 48 jam.
v  Gunakan bahan organik pada lahan pembibitan
Saat menyiapkan pembibitan, campurkan untuk setiap m2 bedengan sekitar 2 kg bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, atau campuran berbagai bahan antara lain kompos, pupuk kandang, serbuk kayu, abu, sekam padi. Penambahan bahan organik memudahkan pencabutan bibit padi sehingga kerusakan akar bisa dikurangi.
v  Lindungi bibit padi dari serangan hama
Tikus sangat menggemari benih padi yang baru disebar. Oleh karena itu berbagai usaha pengendalian hama tanaman perlu dilakukan di saat pembibitan. Buat pagar plastik mengelilingi tempat pembibitan untuk mencegah serangan tikus. Usaha ini akan lebih efektif apabila tempat pembibitan masing-masing petani berdekatan, atau bahkan bersama dalam satu lokasi pembibitan. Pasang bubu perangkap pada pagar plastik untuk 

PADI CIBERES

PADI CIBERES










1.             Padi CIBERES
2.             Potensi hasil 18 Ton/HA
3.             Umur padi 105-110  HST
4.             Hasil panen di lapangan 10 - 12 TON /ha
5.             Rata-rata permalai berisi 300-700 bulir
6.             Rasa nasi ISTIMEWA
7.             Batang sangat kokoh ( Tahan rebah )
8.             Tahan terhadap kerontokan walau tanaman sdh cukup tua
9.              jumlah anakan 30-60 / rumpun
10.            Memiliki daun bendera 30-40 cm sehingga   AMAN TERHADAP SERANGAN BURUNG
11.            Mampu bertahan tehadap PH tanah <5
12.            TAHAN TERHADAP SERANGAN FUNGI & BAKTERI



Adapun produk unggulan lain :
KALINA
CIBERES
JELITA
DIAMOND
Supplier
suryawan wibisono
[ CV ] [ Produsen, Penyedia Jasa ] [ Pertanian ]
KOTA PASURUAN/ JAWA TIMUR Telp/ Hp: 081234845191/087754517576

#Dijual dg Harga Rp. 20.000,- / Kg
#Belum Termasuk Ongkos Kirim
#MENJANGKAU PENGIRIMAN SELURUH WILAYAH INDONESIA

PEMESANAN HUB. 081234845191
SEELALU READY STOCK 

MEMULIAKAN PADI

1 Penyerbukan Pada Padi
Padi tergolong tanaman yang menyerbuk sendiri dan kemungkinan untuk menyerbuk silang sangat kecil (<0.4 %). Namun demikian, lokasi perbenihan tetap harus diisolasi dari pertanaman padi lain minimal 3 meter, atau berbunga tidak bersamaan dengan selisih waktu sekitar 30 hari dari padi konsumsi. Di samping itu, lokasi perbenihan harus memiliki kriteria sebagai berikut :
  • Lahan hendaknya bekas jenis tanaman lain atau lahan yang diberakan.
  • Pada lahan bekas tanaman padi, varietas yang ditanam adalah sama dengan varietas yang ditanam sebelumnya.
  • Ketinggian lahan disesuaikan dengan daya adaptasi varietas tanaman, umumnya padi beradaptasi di dataran rendah.
  • Lahan relatif subur, pH 5.4-6, dan memiliki lapisan olah sedalam 30 cm agar sawah tidak lekas kering.
  • Lahan persemaian terhindar dari cahaya lampu saat malam hari.
.2 Pemilihan Varietas dan Asal Benih
Varietas yang diperbanyak disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, kesesuaian lahan, umur tanaman, dan ketahanan terhadap hama-penyakit. Benih sumber yang digunakan berasal dari kelas yang lebih tinggi. Untuk menghasilkan benih dasar (FS) digunakan benih penjenis (BS), untuk menghasilkan benih pokok (SS) digunakan benih dasar, sedangkan untuk menghasilkan benih sebar (ES) digunakan benih pokok.
v  Musim Tanam
Produksi benih dapat dilakukan pada musim hujan, atau musim kemarau asalkan air cukup tersedia. Untuk memudahkan prosesing hasil, lebih menguntungkan bila usaha perbenihan dilaksanakan pada musim kemarau.
.3 Persemaian
  • Tempat persemaian dibuat seluas 5% dari luas lahan produksi benih. Sebelum diolah, lahan persemaian diairi lebih dahulu, dan keesokan harinya lahan dicangkul dan dibuat bedengan dengan ketinggian 15-20 cm, jarak antar bedengan selebar 30 cm.
  • Sebelum disebar, benih dengan kadar air 11-12 % dimasukkan dalam karung kemudian direndam di dalam kolam atau air yang mengalir selama 24 jam untuk mematahkan dormansi.
.4 Benih Bersertifikat
Benih padi yang bersertifikat telah melalui berbagai proses dari sejak penyiapan lahan, pengolahan lahan, penyediaan benih yang bermutu, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen serta penyimpanan dilakukan dengan sebaik mungkin, sehingga diperoleh benih yang baik. Oleh karena itu jika benih padi bersertifikat digunakan para petani maka petani akan memperoleh produksi yang tinggi. Penggunaan benih padi bersertifikat oleh petani pada tahun 2008 sebesar 53,20% dan pada tahun 2009 diperkirakan petani yang menggunakan benih padi bersertifikat sebesar 62,8%. Sebagian besar petani telah menggunakan benih padi bersertifikat. Petani yang belum menggunakan benih padi bersertifikat umumnya petani yang menanam padi lahan kering mereka menggunakan varietas lokal atau dari hasil pertanaman sendiri yang telah dipilih dan dianggap memenuhi syarat untuk dijadikan benih padi.
Penggunaan benih padi bersertifikat telah lama dianjurkan diharapkan para petani menggunakan benih padi yang bersertifikat, karena dengan menggunakan benih padi bersertifikat petani akan mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam penggunaan padi bersertifikat ini hanya anjuran yang dilakukan oleh para penyuluh di lapangan serta instansi lain yang terkait dengan kegiatan pertanian. Petani diberi pemahaman bahwa bila menggunakan benih yang tidak bersertifikat akan merugikan petani itu sendiri karena hasil yang diperoleh rendah. Penggunaan benih padi bersertifikat memberikan produktivitas yang tinggi dikarenakan benih padi bersertifikat itu disiapkan dengan perlakuan khusus antara lain:
  1. Persiapan lahan untuk penanaman benih bersertifikat dilakukan secara baik dari pemilihan lokasi yang tanahnya subur sampai pengolahan tanahnya,
  2. Penyediaan benih (benih pokok) untuk perbanyakan benih bersertifikat benar-benar menyiapkan benih yang unggul,
  3. Pemeliharaan tanaman padi dengan baik dan terkontrol (penyiangan, pemupukan, pengairan dan pemberantasan hama dan penyakit) dengan kontinyu terlaksana dengan baik dan,
  4. Waktu panen dan pelaksanaan panen yang bagus, pelaksanaan panen memenuhi ketentuan-ketentuan untuk dijadikan benih padi sebagai benih yang bersertifikat untuk ditanam petani,
  5. Pengepakan yang bagus, dilakukan pembungkus benih padi dengan plastik atau bahan lain yang memenuhi standar sehingga benih padi terhindar dari serangan hama penyakit dan pengaruh kelembapan,
  6. Penyimpanan dan pendistribusian yang bagus. Sehingga dengan perlakuan-perlakuan itu diperolehlah benih padi yang baik misalnya daya tumbuh di atas 80%, varietas yang homogen, pertumbuhan tanaman yang serentak dan benih padi yang disiapkan terhindar dari gangguan hama penyakit karena diperlukan perlakuan khusus untuk memproduksi benih padi bersertifikat maka sampai saat ini yang memperbanyak atau memproduksi benih padi sebar bersertifikat adalah produsen baik pihak BUMN ataupun swasta serta petani penangkar benih.
Contoh BUMN yang memproduksi benih padi bersertifikat adalah Shang Hyang Sri yang lokasi penanamannya berada di daerah Sukamandi Jawa Barat. Sedangkan petani penangkar benih padi umumnya tersebar di seluruh Indonesia. Umumnya para petani penangkar benih padi melakukan penangkaran benih di lahan usaha taninya sendiri, dimana lahannya memenuhi syarat untuk dijadikan penangkaran benih padi bersertifikat.


.4 Teknik Produksi Benih Padi
Sumbangan terbesar dalam peningkatan produksi padi, diperoleh dari pemanfaatan keunggulan genetik dari Varietas Unggul Baru (VUB) Padi.   Dengan menggunakan varietas unggul baru tanaman padi, akan diperoleh  peningkatan produksi, baik dalam jumlahnya maupun mutu serta daya saing produk yang dihasilkannya. Diantara VUB padi yang dianjurkan adalah Sarinah, Mekongga, Cimelati, Ciherang, Setail (pulut), dan Aek Sibandeng (padi daerah).
I. Kegiatan Pra Panen
Kegiatan pra panen khususnya untuk penangkaran benih, adalah :
  • Penggunaan benih sumber : diambil dari kelas benih yang  lebih tinggi dari benih yang akan diproduksi.
  • Pilih areal sawah yang sesuai :   subur, irigasi terjamin, bebas dari  kekeringan dan banjir, serta   mudah dijangkau (tersedia fasilitas transportasi)
  • Dilaksanakan oleh kelompok tani yang sudah menguasai teknik     produksi padi
  • Diawali pembuatan pesemaian : bebas dari kemungkinan tercampur dari    varietas lain yang ada di   sekitarnya
  • Sawah diolah sempurnah,  umumnya dibajak 2 kali dan digaru serta diperlukan waktu jeda agar singgang padi tumbuh      dapat dimusnahkan. Tanah  diratakan sampai tekstur betul-betul berlumpur.
  • Pengelolaan kebenaran varietas dilakukan agar tidak terjadi percampuran, isolasi jarak dengan pertanaman  padi    disekitarnya dengan jarak ± 3 meter atau isolasi waktu (selisih waktu mekarnya malai selama 3 minggu) agar varietas yang ditanam hanya menyerbuk sendiri
  • Menggunakan pendekatan   Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Padi Sawah, dengan komponen : penggunaan varietas padi unggul baru yang diminati    petani setempat, menggunakan benih bermutu dan menanam bibit umur muda (15 hari setelah       hambur), menanam 1-3 batang per    rumpun tanaman, menggunakan cara tanam jajar legowo, pemupukan N dengan menggunakan BWD dan pemupukan P dan K berdasarkan  analisis tanah, penggunaan pupuk organik, dan pengendalian hama penyakit secara terpadu.
Kegiatan Panen dan  Pasca Panen
  1. Menentukan Waktu Panen
Waktu panen yang tepat ditandai   dari kondisi pertanaman 90-95 % bulir sudah memasuki fase masak fisiologis (kuning jerami) dan bulir padi pada pangkal malai sudah mengeras. Untuk pertanaman padi tanam pindah, vigor optimal dicapai pada umur 30-42 hari setelah bunga  merata bagi pertanaman padi musim hujan (MH), dan 28-36 hari setelah berbunga merata bagi pertanaman musim kemarau (MK).
  1. Pemanenan
Proses panen harus memenuhi   standar baku sertifikasi : dimulai  dengan mengeluarkan rumpun yang   tidak seharusnya dipanen, menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi kehilangan hasil, perontokan biji segera dilakukan setelah panen   dengan dibanting atau dengan tresher, hindari pemumpukan      terutama jika sampai terjadi fermentasi / panas tinggi karena akan      mematikan lembaga, lakukan pembersihan pendahuluan, dan ukur  kadar air gabah, beri label dengan identitas sekurang-kurangnya asal blok, nama varietas, berat, kelas  calon benih, dan tanggal panen.
  1. Pengeringan
    Pengeringan dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
  • Pengeringan dengan sinar matahari
Dengan cara ini dianjurkan menggunakan lantai jemur yang terbuat dari semen, dilapisi terpal agar  tidak terlalu panas dan gabah tidak tercecer, serta dibolak-balik setiap 3 jam sekali. Calon benih dikeringkan sampai mencapai kadar air maksimal 13 %, dan sebaiknya 10-12 % agar tahan disimpan lama.
  • Pengeringan buatan dengan dryer
Dryer dibersihkan setiap kali ganti varietas, hembuskan udara sekitar 3 jam tanpa pemanasan, kemudian diberikan hembusan udara panas suhu rendah dimulai dari 320C, selanjutnya ditingkatkan seiring dengan menurunnya kadar air gabah calon benih, sampai suhu mencapai panas 420C pada kadar air 14 %. Atur laju penurunan  kadar air 0,5 % per jam. Suhu  disesuaikan setiap 3 jam, bahan dibolak-balik agar panas merata, dan lanjutkan pengeringan sampai diperoleh kadar air minimal 13 % namun sebaiknya 10-12 %.
  1. Pembersihan
Pembersihan dilakukan untuk memisahkan dan mengeluarkan     kotoran dan biji hampa sehingga diperoleh ukuran dan berat biji yang seragam. Kegiatan ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
  • Dilakukan secara manual jika  jumlah bahan sedikit
  • Apabila bahan dalam jumlah yang besar dilakukan dengan menggunakan mesin pembersih seperti : blower, separator, dan gravity table separator
  • Peralatan yang digunakan sebaiknya yang berfungsi baik
  • Bersihkan alat tersebut setiap kali akan digunakan
  • Gunakan kemasan/karung baru dan pasang label atau keterangan diluar dan dalam kemasan
  • Petugas pengawas benih tanaman pangan setempat diminta untuk mengambil contoh guna pengujian laboratorium
  1. Pengemasan / Penyimpanan Benih
  • Benih yang layak disimpan adalah benih dengan daya tumbuh awal sekitar 90 % dan KA 10-12 %
  • Gunakan gudang yang memenuhi syarat
  • Bebas dari hama gudang seperti tikus, hama bubuk, dan lainnya
  • Gunakan kantong yang kedap udara
  • Kemasan ditata teratur, tidak bersentuhan langsung dengan  lantai dan dinding gudang

PERLAKUAN BENIH PADI

Produksi padi yang baik dan maksimal dimulai dari pemilihan dan perlakuan benih padi yang baik. Sesuai dengan anjuran pemerintah dan juga anjuran teknologi budidaya yang baik, benih padi yang digunakan sangat disarankan berasal dari benih padi bersertifikat. Benih padi yang bersertifikat menjamin:
  1. Keaslian / kemurnian varietas
  2. Daya tumbuh yang baik
  3. Masa pakai (expired product) diketahui dengan pasti, sehingga lebih terjamin.
Jaminan kualitas benih padi bersertifikat, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 23/Permentan/SR.120/2/2007, adalah :
  1. Benih belum kadaluarsa
  2. Daya tumbuh minimal 80%
  3. Kadar air 10% – 13%
  4. Kandungan kotoran maksimal 2%
  5. Kemurnian varietas minimal 98%
Dengan kualitas yang baik, tanaman padi akan tumbuh lebih seragam, sehingga memaksimalkan hasil saat dipanen. Untuk memperoleh produksi yang maksimal, usaha yang baik harus dimulai sejak awal. Selain penggunaan benih bersertifikat, perlakuan benih saat akan disemaikan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan awal bibit padi. Inilah perlakuan benih padi yang baik sebelum disemaikan:
Menyortir benih yang masih memiliki daya tumbuh tinggi dengan menggunakan larutan garam.
  1. a.      Siapkan larutan garam dalam ember dengan volume sesuai dengan benih padi yang akan disortir. Konsentrasi larutan garam (takaran garam) tersebut diukur dengan menggunakan telur ayam/bebek mentah. Masukkan telur ke dalam ember berisi air. Masukkan garam sedikit demi sedikit ke dalam air sambil diaduk pelan. Pemberian garam dihentikan ketika telur mulai mengapung dalam air, hal ini menunjukkan bahwa kandungan garam telah cukup sebagai penguji benih.
  2. b.      Masukkan benih padi yang akan disortir. Kemudian diaduk sehingga semua benih tercampur dengan larutan garam tersebut. Biarkan beberapa menit, sehingga terlihat benih padi tersebut tenggelam dan sebagian kecil terapung.
  3. c.       Benih yang masih terapung merupakan benih hampa/rusak/tidak sempurna, sehigga tidak layak untuk dijadikan bibit. Walaupun benih tersebut dapat tumbuh, akan tetapi akan tumbuh menjadi bibit yang tidak sempurna.
  4. d.      Benih yang tenggelam dipilih sebagai benih yang akan disemaikan. Benih tersebut kemudian dibilas dengan air bersih sebanyak 2 kali agar larutan garamnya tercuci dengan baik.
Memeram benih sebelum disemai.
  1. a.      Benih yang akan disemai sebaiknya dibantu pertumbuhannya dengan cara diperam.
  2. b.      Benih direndam dalam air bersih selama kurang lebih 1 jam, kemudian ditiriskan dalam ayakan atau saringan sampai tidak ada air yang menetes.
  3. c.       Benih yang lembab tersebut kemudian dimasukkan dalam karung goni atau karung terigu (atau kain katun) dan dibiarkan selama 2 hari dalam ruangan yang terlindung.
  4. d.      Setelah dua hari akan nampak pada pangkal benih berwarna putih yang menandakan bahwa akar benih telah mulai tumbuh dan telah siap disemai dalam persemaian.
  5. e.       Benih yang telah diperam akan memiliki daya tumbuh yang lebih cepat dan lebih baik dibanding dengan benih yang tidak diperam, sehingga dalam persemaian akan tumbuh lebih kuat dan sehat.
Produksi padi yang baik dimulai dari benih yang baik.